Tidak seperti orang dewasa, kulit bayi masih sangat sensitif. Selain perlengkapan mandi, Moms juga perlu memilih bahan baju bayi yang sesuai untuk kulit bayi. Baju bayi perempuan 0-3 bulan misalnya, tentu berbeda dengan baju anak yang sudah menginjak usia 1 tahun ke atas.

Bahan baju bayi yang bagus tidak hanya lembut saat menyentuh kulit, tapi sebaiknya mudah menyerap keringat dan memiliki sirkulasi udara yang baik. Lalu, apa saja rekomendasi material yang bisa Moms pilih untuk si kecil? Simak beberapa rekomendasinya berikut ini!

1.    Katun

Material pakaian yang paling direkomendasikan untuk bayi dan balita adalah kain katun. Selain paling ramah lingkungan, kain katun juga tidak menyebabkan alergi, tahan lama dan kuat meskipun terkena berbagai bahan kimia.

Karena dibuat dari kapas, baju bayi berbahan katun akan terasa adem di kulit dan mudah menyerap keringat. Untuk bayi dan balita, Moms juga bisa memilih kain katun organik yang terbuat dari kapas organik. Kain katun ini biasanya lebih lembut dan tidak menyebabkan alergi.

2.    Fleece

Bahan baju bayi berikutnya yang umum dipakai adalah fleece. Fleece sendiri adalah kain sintetis yang biasa dipakai untuk membuat jaket dan sweater anak. Kelebihan kain ini adalah tidak mudah berubah bentuk, tahan lama, cepat kering dan mudah dicuci. Selain menjadi bahan pakaian, fleece juga sering dipakai sebagai bahan pembuat selimut bayi.

3.    Linen

Kain linen adalah kain yang diproduksi dari serat alami tanaman rami. Karakteristik paling umum dari kain linen adalah sifatnya yang kaku. Tapi ada juga yang ringan dan jatuh saat dipakai. Kain linen cenderung sejuk dan mudah menyerap keringat. Itulah sebabnya kenapa bahan ini cocok dipakai untuk bayi atau orang-orang yang tinggal di daerah tropis.

4.    Kain Satin

Jika Moms ingin membelikan baju bayi laki-laki maupun perempuan untuk acara pesta atau acara lainnya, satin adalah opsi terbaik. Kain ini punya permukaan yang terlihat mengkilap, mirip dengan sutera. Ini membuat baju yang dijahit dengan bahan satin terlihat mewah dan elegan.

Kain satin juga memiliki konduktivitas termal yang rendah sehingga dapat membantu menjaga suhu tubuh anak. Kain satin cenderung awet dan tidak mudah berkerut.

5.    Kain dari Serat Bambu

Jika Moms lebih menyukai kain dari bahan alami alih-alih sintetis, Moms bisa membelikan si kecil baju yang dibuat dari serat bambu. Kain ini memiliki sifat anti-bakteri serta bisa menyerap keringat dengan mudah dan anti bau. Kalau si kecil punya kulit yang sensitif, baju dari serat bambu bisa Moms berikan untuknya.

Kain dari serat bambu punya beberapa karakteristik. Selain lembut, elastis, ringan dan terasa sejuk saat digunakan, kain ini juga cenderung awet. Dibandingkan kain lain, daya tembus sinar UV pada kain serat bambu 20% lebih rendah. Meskipun harganya lebih mahal dari beberapa jenis kain lain, namun ini adalah investasi yang worth-it untuk si kecil.

6.    Jersey

Bahan berikutnya yang cocok untuk baju bayi adalah jersey. Kain ini cocok untuk bayi yang aktif bergerak atau tumbuh dengan cepat karena sifatnya yang melar. Bahan spandek jersey juga terasa lembut di permukaan kulit dan tidak mudah berkerut sehingga bisa dikenakan anak dengan nyaman.

Itulah 6 bahan kain terbaik untuk baju bayi. Temukan berbagai pilihan baju bayi berkualitas terbaik hanya di LustyBunny!

Botol susu adalah perlengkapan bayi yang harus diperhatikan dengan baik kebersihannya. Bagi para ibu, kadang aktivitas harian yang melelahkan membuat Moms tidak sempat membersihkannya dengan baik. Tapi perlu diketahui jika botol susu tidak dibersihkan bisa menyebabkan penumpukan sisa susu dan bakteri. Pada akhirnya kebiasaan ini bisa membahayakan kesehatan bayi.

Dilansir dari Cleveland Clinic, bayi yang berusia kurang dari 3 bulan daya tahan tubuhnya belum berkembang dengan baik. Di usia ini, si kecil akan lebih rentan terhadap bakteri dan virus. Membiarkan botol susu bayi tidak dibersihkan dengan baik bisa menimbulkan sejumlah risiko kesehatan seperti diare.

Lalu, bagaimana cara membersihkan botol susu bayi dengan benar? Simak penjelasannya berikut ini!

1.    Cuci Tangan Terlebih Dahulu

Percaya atau tidak, banyak ibu yang melewatkan tahap ini. Membersihkan botol susu si kecil tanpa mencuci tangan terlebih dahulu bisa menyebabkan kontaminasi silang. Bakteri yang berasal dari tangan Moms, bisa saja berpindah ke botol susu yang sedang dicuci. Karena itu, pastikan Moms mencuci tangan dengan benar menggunakan sabun dan air mengalir sebelum mulai mencuci botol susu si kecil.

2.    Lepaskan Semua Bagian Botol Susu

Apapun jenis botol susu yang Moms gunakan, CDC (Badan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Amerika Serikat) merekomendasikan untuk melepaskan semua komponennya satu per satu. Ini memungkinkan Moms mencuci setiap bagian dengan lebih detail sehingga tidak ada kotoran yang tersisa dan menempel di sela-sela bagian botol.

3.    Cuci Botol Susu dengan Air Mengalir

Semua bagian botol susu bisa dicuci dengan menggunakan air dingin atau air hangat. Namun yang terpenting adalah memastikan bahwa air yang Moms gunakan untuk membilasnya adalah air mengalir. Hindari merendam atau mencelupkan botol susu yang sudah dicuci untuk membilas karena ini juga berpotensi menyebabkan kontaminasi silang.

4.    Gosok dengan Air Sabun

Setelah semua bagian botol dibilas dengan menggunakan air mengalir, Moms direkomendasikan untuk mengisi baskom terpisah dengan air panas dan sabun. Wadah ini sebaiknya merupakan wadah khusus yang Moms gunakan setiap kali akan membersihkan botol susu bayi. Gosok setiap bagian satu per satu dengan menggunakan sikat khusus. Kemudian, bilas lagi bagian-bagian botol susu tersebut di bawah air mengalir.

5.    Keringkan Botol di Rak

Tempatkan semua bagian botol yang sudah dicuci di atas handuk atau kain bersih kemudian simpan di tempat yang bebas debu. Biarkan botol kering dengan sendirinya. Hindari mengelap permukaan botol susu karena ini juga berpotensi memindahkan bakteri yang ada di permukaan kain ke botol yang sudah dibersihkan.

Selain dicuci, Moms direkomendasikan untuk melakukan sterilisasi botol susu, terutama jika bayi Moms masih berusia di bawah 3 bulan. Ada beberapa cara yang bisa Moms lakukan untuk mensterilkan botol susu antara lain:

• Merebus dengan air mendidih selama kurang lebih 5 menit kemudian keringkan di rak
• Menggunakan microwave selama 1 – 2 menit
• Menggunakan alat khusus untuk sterilisasi. Ada banyak brand sterilizer botol susu bayi yang bisa Moms temukan di pasaran. Harganya juga bervariasi mulai dari ratusan ribu sampai jutaan rupiah.

Itulah beberapa cara membersihkan botol susu bayi yang baik dan benar. Semua perlengkapan bayi mulai dari botol susu, rak penyimpan botol susu hingga penyikat botol susu bayi terbaik tersedia di LustyBunny. Temukan juga berbagai perlengkapan bayi berkualitas lainnya hanya di LustyBunny!

Ini Daftar Perlengkapan Bayi Baru Lahir, New Parents Wajib Tahu, Ya!

Menunggu kelahiran si kecil adalah waktu yang sangat mendebarkan bagi para orang tua. Ada beragam persiapan yang harus Moms pikirkan. Selain mempersiapkan mental, Moms dan Ayah juga tidak boleh lupa mencatat list perlengkapan bayi baru lahir apa saja yang perlu dibeli.

Bagi new parents, ada kalanya keinginan membeli barang-barang lucu muncul begitu saja. Alhasil banyak item yang sebenarnya tidak dibutuhkan yang Moms beli. Untuk mencegah hal semacam ini, yuk catat perlengkapan bayi baru lahir apa saja yang penting untuk dipersiapkan!

Popok Bayi Sesuai dengan Usianya

New Moms sudah tahu belum kalau bayi yang baru lahir bisa ganti popok antara 10 sampai 12 kali dalam sehari. Karena itu, popok adalah perlengkapan bayi yang sangat krusial dan perlu disiapkan. Pastikan Moms membeli dalam jumlah yang cukup selama beberapa hari. Terlebih jika popok yang ingin digunakan adalah popok kain.

Agar lebih praktis, Moms bisa membeli pospak atau popok sekali pakai. Pospak akan memudahkan Moms dan ayah untuk mengganti popok terutama di malam hari. Apapun pilihan popoknya, pastikan Moms memilih yang terbaik dan ternyaman bagi Moms dan si kecil, ya!

Celana dan Baju Sesuai dengan Usianya

Bayi yang baru lahir juga memerlukan celana dan baju. Pilihlah model yang praktis dengan material yang nyaman dan lembut. Beberapa bahan pakaian yang direkomendasikan untuk bayi antara lain adalah katun organik dan muslin. Keduanya dibuat dari serat alami dan dikenal berkualitas tinggi serta aman bagi si kecil.

Sarung Tangan, Kaus Kaki dan Topi

Agar tidak masuk angin dan tetap hangat, Moms perlu menyiapkan 3 sampai 6 pasang kaus kaki dan sarung tangan. Biasanya sarung tangan dan kaus kaki bayi dijual satu set bersama dengan topi kupluk.

Sarung tangan sangat penting di awal kelahiran. Selain untuk menjaga si kecil tetap hangat, sarung tangan juga akan mencegah si kecil menggaruk kulitnya terlalu keras.

Selimut dan Bedong Bayi

Selama berada di dalam kandungan, bayi berada dalam posisi seperti diselimuti atau dibedong. Saat baru lahir, dia perlu beradaptasi untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan barunya. Karena itu, Moms perlu mempersiapkan 3 sampai 4 lembar selimut dan bedong bayi.

Belilah dua macam bedong. Kain yang tipis dapat dipakai saat cuaca sedang panas. Sementara dalam cuaca dingin atau saat si kecil sedang berada dalam ruangan ber-AC, Moms bisa menggunakan bedong dari bahan yang lebih tebal.

Perlengkapan Mandi

Perlengkapan bayi lainnya yang tidak boleh dilupakan adalah perlengkapan mandi. Karena kulitnya masih sangat sensitif, bayi membutuhkan sabun mandi khusus bayi. Begitu juga dengan sabun pencuci pakaiannya. Belilah deterjen khusus bayi karena lebih aman dan bisa mencegah kulit si kecil terkena iritasi.

Perlengkapan mandi lainnya yang perlu disiapkan adalah bak mandi khusus newborn, dua buah handuk bayi dengan bahan yang lembut serta waslap.

Perlengkapan untuk Menyusui

Setelah kelahiran si kecil, Moms juga perlu mempersiapkan berbagai kebutuhan untuk menyusui. Di awal, si kecil mungkin belum begitu mahir menyusu secara langsung. Dalam situasi seperti ini, Moms membutuhkan botol dan dot bayi. Jika perlu, belilah pompa ASI untuk menjaga produksi ASI tetap banyak selama si kecil belajar menyusu.

Itulah beberapa perlengkapan bayi baru lahir yang perlu Moms ketahui. Tidak perlu repot-repot berbelanja ke toko perlengkapan bayi terdekat karena semua bisa dipesan secara online hanya di LustyBunny!

Ketika usia si kecil sudah mencapai 6 bulan, Moms sudah bisa mulai memperkenalkan makanan padat padanya. Baik itu berupa makanan pokok (makanan berat), buah-buahan maupun camilan. Karena itu, saatnya mulai mencari tempat makan bayi yang cocok. Tempat makan ini bisa berupa feeding set bayi ataupun wadah camilan yang akan digunakan saat bepergian.

Tidak seperti wadah makan orang dewasa, alat makan bayi set didesain dengan material dan bentuk khusus untuk memudahkan Moms maupun si kecil. Dengan berbagai model, ukuran maupun warna yang tersedia di pasaran, Moms perlu lebih teliti memilih tempat makan untuk si kecil. Lalu, bagaimana cara memilihnya? Yuk, langsung simak tips berikut ini!

Pilih Material yang Aman untuk Si Kecil

Hal pertama yang harus Moms perhatikan saat membeli set makan bayi adalah memerhatikan bahan atau material yang digunakan untuk membuatnya. Produsen perlengkapan bayi seperti LustyBunny akan memastikan semua produk wadah makanan untuk si kecil sudah berlabel food grade atau BPA free.

BPA atau bisphenol-A sendiri adalah material kimia industri yang digunakan untuk membuat resin epoksi dan plastik polikarbonat. BPA memiliki sejumlah potensi yang membahayakan kesehatan seperti meningkatkan risiko penyakit jantung dan obesitas. Bahan wadah makanan yang mengandung BPA sebaiknya dihindari karena bisa menyebabkan gangguan perkembangan otak pada anak.

Selain mencari bahan yang BPA free, Moms bisa memilih material lain yang aman seperti stainless steel, silikon dan polypropylene. Pastikan juga tidak ada label PC atau daur ulang pada wadah makanan si kecil.

Sesuaikan Daya Tampungnya dengan Kebutuhan Anak

Menentukan porsi makan anak sesuai dengan usianya sangat penting untuk memastikan kebutuhan kalori anak terpenuhi. Di awal masa MPASI misalnya, bayi hanya memerlukan 200 kalori per hari. Sementara bayi yang sudah berusia di atas 9 bulan memerlukan kalori yang lebih banyak lagi. Pilihlah ukuran tempat makan bayi yang sesuai dengan porsinya. Moms bisa menggunakan acuan sebagai berikut:

• Usia 6 – 9 bulan ukuran makan hingga 125 ml seporsi
• Usia 9 – 12 bulan ukuran makannya 125 ml per porsi
• Usia 12 – 24 bulan ukuran makannya antara 190 ml – 240 ml per porsi.

Pastikan Wadah Makanan Tertutup Rapat

Jika Moms ingin membeli tempat makan bayi yang menggunakan penutup seperti kontainer, pastikan bagian penutupnya benar-benar rapat. Tutup yang rapat tidak hanya bisa menghindarkan isinya keluar berantakan, juga bisa mencegah kontaminasi kuman dan kotoran ke dalam makanan yang Moms simpan di dalamnya.

Tempat makan dengan penutup juga Moms butuhkan jika si kecil masih di tahap awal MPASI. Di masa-masa awal ini, tekstur makanan si kecil masih cenderung cair dan rawan tumpah jika tidak disimpan dengan benar. Untuk bahan makanan dengan tekstur likuid seperti bubur, kaldu atau sup, sebaiknya gunakan wadah khusus, ya Moms!

Perhatikan Kelengkapan yang Disertakan dalam Set Alat Makan Anak

Biasanya set makan bayi dijual dengan kelengkapan lainnya termasuk cangkir atau sendok dan garpu. Memilih perlengkapan dalam bentuk set ini juga akan memudahkan Moms dan memastikan materialnya sudah sesuai dengan kriteria. Untuk penggunaan garpu, sebaiknya tidak diberikan sebelum anak berusia 18 bulan.

Berbagai pilihan tempat makan bayi dengan bahan BPA free berkualitas terbaik bisa Moms temukan di LustyBunny, loh! Jenisnya ada banyak dan bisa dipilih sesuai dengan kebutuhan. Yuk, cek dan checkout sekarang lewat Shopee!